EROSI
Berbicara
tentang erosi, maka tidak lepas dari aliran permukaan. Dengan adanya aliran air
di atas permukaan tanah, tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke
tempat yang lebih rendah. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah;
mineral-mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah
(Sjahrullah, 1987).
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari
suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain (Arsyad, 1989).
Secar umum erosi adalah suatu proses
dimana tanah dihancurkan (datached) dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh
kekuatan air, angin, dan grafitasi. Di Indonesa, yang mempunyai curah hujan tinggi sehingga erosi
yang disebabkan oleh angin tidak begitu banyak terjadi. Erosi menyebabkan
hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman
serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang
terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain: didalam sungai, waduk,
danau, saluran irigasi dan sebagainya
Erosi dibedakan menjadi dua, yaitu erosi geologi (alami) dan erosi dipercepat
(accelerated erosion). Erosi geologi merupakan erosi yang berjalan sangat
lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk.
Erosi ini tidak berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Erosi ini
memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan
vegetasi secara normal.
Erosi dipercepat
merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktifitas manusia yang
menganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada
tanah ang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat cepat sehingga tanah di
permukaan (top soil) menjadi hilang.
Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain (Arsyad, 1989;
dalam Nasiah 2000) sebagai berikut :
1. Merosotnya peroduktivitas tanah pada
lahan yang tererosi, yang disertai dengan
merosotnya daya dukung serta kualitas
lingkungan hidup.
2. Sungai, waduk, dan saluran
irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal,
sehingga daya guna dan basil guna berkurang.
3. Secara tidak langsung mengakibatkan
terjadinya banjir yang kronis pada setiap
musim penghijauan dan
kekeringan pada musim kemarau.
4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi
tanah.
1. BENTUK EROSI
Berdasarkan bentuknya erosi dapat dibedakan menjadi :
1. Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering di temukan
sungai-sungai di bawah tanah.
2.Erosi Percik (Splash erosion)
Erosi Percik adalah proses terkelupasnya
patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau
sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah
ditentukan oleh kemiringan lereng, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran
permukaan tanah, dan penutupan tanah.
3. Erosi Lembar (Sheet erosion)
Erosi Lembar adalah
erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng
terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff).
4. Erosi Alur (Rill erosion)
Erosi Alur adalah
pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh
aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur
yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah.
5. Erosi Parit (Gully erosion)
Proses
terjadinya Erosi Parit sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk
sudah sedemikian dalamnya sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan
tanah biasa.
6. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
Erosi Tebing adalah
pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan pengerusan dasar sungai oleh
aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat jika vegetasi penutup tebing
telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
7. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion)
Erosi Internal adalah
terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah atau pori-pori
tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal menyebabkan
menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan
meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur.
8. Tanah Longsor (Landslide)
Tanah Longsor adalah
suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada
suatu saat dalam volume yang besar.
Tanah longsor
terjadi karena gaya grafitasi . pada umumnya, karena di bagian bawa tanah
terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar di tembus air) seperti batuan
liat. Pada saat musim hujan, tanah di atasnya menjadi jenuh air sehingga berat
dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licintersebut sebagai tanah longsor.
2. FACTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI EROSI
Beberapa factor yang mempengaruhi besarnya erosi air pada tanah yang terpenting
adalah sebagai barikut.
1. Cura hujan
Intensitas hujan dapat mepengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka semakin
besar erosi yang di timbulkan. Selain itu curah hujan yang jatuh di permukaan
tanah yang kekuatnnya sangat besar untuk memecahkan gumpalan-gumpalan tanah.
Penghancuran gumpalan tanah tersebut selain memudahkan pengangkutan
partikel-partikel tanah ketempat lain, partikel-partikel tanah menjadi halus
dan dapat enutupi pori-pori tanah sehingga menyebabkan peresapan air kedalam
tanah menjadi terhambat. Akibatnya, aliran permukaan (run off) menjadi lebih besar
sehingga kemungkinan terjadinya erosi juga meningkat .
2. sifat-sifat tanah.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah
tekstur tanah, sruktur tanah,daya infiltrasi/ permeabilitas tanah, dan
kandungan bahan organic.
3. lereng / Topografi
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjnag.
4. Vegetasi
Vegetasi memunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar
tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan
memperbanyakair infiltrasi, serta penyerapan air dalam tanah diperkuat oleh
transpirasi (penguapan air) melalui vegetasi.
5. Manusia
Tindakan manusia sering kali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu
menyebabkan erosi di percepat. Contoh pengndulan hutan di daerah pegunungan
menyebabkan erosi dan banjir.
3. DAMPAK EROSI
Erosi tidak hanya menyebabkan kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi,
tetapi juga kerusakan di tempat lain di mana hasil erosi tersebut diendapkan.
Di Indonesia akibat erosi telah mengahasilkan tanda kritis diberbagai tempat.
Di jawa saja terdapat lebih dari 1,5 juta tanah yang rusak berat, terutama
daerah Majalengka (Jawa Barat), Pengaron (Kalimantan Selatan), Selatan Banjar
Negara (Jawa Tengah), Gunung Kidul (Yogyakarta), Seletan Boborogo (Jawa Timur),
Dan lain-lain.
Kerugian dan
keuntungan dari Erosi sebagai berikut :
A. Kerugian karena Erosi
Sebagaimana halnya proses alam lainnya, erosi dikatakan
merugikan bila mengenai kepentingan manusia secara langsung dan segera
dirasakan pengaruhnya.
Berikut ini beberapa kerugian karena erosi:
- Kehilangan
tanah yang subur di daerah pertanian atau perkebunan yang mengalami erosi.
Erosi permukaan tanah menyebabkan humus tanah yang subur di suatu kawasan
hilang terbawa ke tempat lain. Pembuatan lahan persawahan berteras di
daerah berlereng merupakan salah satu upaya mengurangi kerugian karena
erosi ini.
- Kehilangan
lahan secara fisik dan berbagai objek di atasnya. Contoh dari kondisi ini
adalah erosi yang terjadi di sepanjang tepi aliran sungai atau tepi pantai.
Erosi menyebabkan kehilangan lahan. Bila di atas lahan itu ada rumah,
jalan atau berbagai objek lainnya, maka semuanya akan turut hilang
bersamaan dengan hilangnya lahan karena erosi itu.
B. Keuntungan karena Erosi
Di atas telah disebutkan bahwa erosi merupakan kunci bagi
proses transportasi sedimen dan proses sedimentasi. Keuntungan dari proses
erosi ini dengan demikian harus kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas
dan menyeluruh. Kita harus melihat bahwa erosi menguntungkan karena tanpa erosi
maka sedimentasi tidak akan terjadi. Tanpa erosi, maka tak kan ada sedimentasi,
maka tidak akan ada lahan persawahan dataran rendah yang subur. Tanpa erosi di
darat, maka tak kan ada sedimentasi di pantai atau laut dalam, maka tidak akan
ada delta-delta atau endapan laut yang darinya kita
mendapatkan minyak dan gas bumi.
Dari sudut pandang sumberdaya mineral (diingatkan oleh Sani
JR tanggal 12 Sep 2009 tetapi baru di update malam ini 6 Nop 2010), erosi
berarti dua hal:
- Erosi
menyebar rahasia keberadaan mineral yang berada di dalam bumi sehingga
dapat diketahui melalui penyebaran material hasil erosi melalui alur-alur
sungai. Para ahli geokimia mencari endapan mineral salah satu caranya
adalah dengan cara melacak melalui endapan di aliran sungai.
- Erosi dapat
menyebabkan endapan mineral yang terdapat jauh di dalam bumi tersingkap ke
permukaan bumi sehingga dapat ditemukan dan dimanfaatkan oleh manusia.
4. CARA MENGATASI EROSI.
1.
KONSEEVASI TANAH
Metode konservasi tanah adalah cara atau teknik-teknik tertentu untuk
mempertahankan kesuburan tanah atau menjaga tanah dari kerusakan.
2.
HUTAN HUJAN MENGURANGI EROSI
Akar-akar
dari pepohonan dan vegetasi hutan hujan membantu menahan tanah. Saat pepohonan
ditebangi, tak akan ada lagi penahan apapun yang melindungi permukaan tanah dan
tanah pun akan cepat terbawa hanyut oleh air hujan. Proses terbawa hanyutnya
tanah ini dikenal dengan erosi.
Begitu air ikut terbawa ke sungai, akan menimbulkan masalah bagi ikan dan
manusia. Ikan akan menderita karena air menjadi keruh, sedangkan manusia akan memperoleh
kesulitan menavigasikan terusan yang menjadi lebih dangkal karena meningkatnya
jumlah tanah di air. Sedangkan para petani akan kehilangan lapisan atas tanah
yang penting untuk menanam tanaman.